Soal Madu Berani Jujur Itu, Bagus!
Sobat, mengawali tahun yang baik ini rasanya saya perlu mengingatkan kembali beberapa hal yang barangkali penting tentang madu. Orang kebanyakan sudah mengetahui apa sih madu itu, namun masih banyak di antaranya yang belum memahami seperti apakah madu yang sebenarnya, yang tentunya bermanfaat bagi kesehatan kita semua.
Setiap madu sejatinya memiliki kandungan penting yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, kandungan tersebut diantaranya adalah thiamin, riboflavin, piridoksin, asam askorbat, asam pantotenat, asam folat, alfatokoferol, flavonoid dan lain sebagainya. Beragam unsur penting tersebut memang tidak mungkin diketahui keberadaannya secara fisik. Untuk mengetahuinya diperlukan uji laboratorium, namun hal itu tentunya tidak mungkin dilakukan oleh setiap konsumen madu (lebih mahal jasa labnya bro, dari harga madunya ...).
Tapi jangan bingung dulu sobat, untuk mengetahui kandungannya sebenarnya cukup mudah karena biasanya kandungan penting tersebut sudah tercantum pada kemasan madu yang Anda beli, sobat tinggal baca. Bila madu yang Anda beli adalah madu murni kandungan tersebut pasti ada didalamnya. Bila tidak murni, ya gitu deh. Tapi ini semestinya menjadi tanggungjawab yang berat bagi setiap produsen terhadap konsumen. Tanggungjawabnya dunia sampai akhirat, lho!.
Kebutuhan dunia akan madu memang tiap tahun mengalami peningkatan namun produksinya nyaris tidak pernah meningkat. Konsumsi madu orang Indonesia bila dibandingkan dengan Negara lain memang masih tergolong rendah yaitu 10-15 gram per kapita per tahun. Menurut pendapat saya, kesadaran masayarakat akan pentingnya madu bagi kesehatan kian hari sebenarnya kian meningkat, dan ini bukanlah alasan rendahnya konsumsi madu di Indonesia. Begitu pula bukan dikarenakan rendahnya produk madu. Beragam produk madu sudah cukup lama membanjiri pasar negeri kita, baik produk dalam negeri maupun luar negeri. Keanekaragaman bentuk produk pun tampak menghiasi etalase pasar madu kita, mulai dari madu original, madu berasa-rasa sampai madu pahit. Apa!? pahit!?.
Begitu banyak pilihan madu, namun terlanjur banyak konsumen yang sudah tertipu oleh kepalsuan madu. Mencari madu yang murni di dunia ini kemudian dirasa sulit, hal itu disebabkan oleh kepengecutan produsen madu, tidak berani jujur. Padahal berani jujur itu, bagus! Bagus untuk bisnis para produsen, bagus untuk kesehatan para konsumen.
Kadangkala saya juga suka bingung ketika ada orang yang bertanya, bagaimanakah cara membedakan madu murni dengan madu yang tidak murni (palsu atau oplosan). Sebenarnya banyak bocoran dari Mbah Google untuk menjawabnya dan siapa pun mudah mencari tahu tinggal diketik: cara mengetahui madu murni. Tapi lagi-lagi banyak teori-teori keilmiah-ilmiahan yang dibuat oleh produsen tertentu yang cenderung bertujuan untuk menggiring keyakinan konsumen terhadap produk madu tertentu. Ini memang kepentingan bisnis, murni bisnis.