Sabtu, 10 November 2012

lebah unggul penghasil propolis



Diskripsi  Madu klanceng
Nama LatinTrigona spp
Nama Indonesia(daerah)Klanceng, lanceng, teuweul, gala-gala, galo-galo, kelulut, kalulut, ketape, kammu, dll.
JenisDi seluruh dunia ada sekitar 150 jenis trigona, di indonesia sekitar 31 jenis yang tersebar di berbagai pulau.
Ciri-ciriWarna hitam, panjang tubuh 3 – 4mm, rentang sayap 8mm.Lebah pekerja berwarna hitam, kepala besar, dan rahang tajam.Lebah ratunya berwarna kecoklatan, berperut besar, berukuran 3 – 4 kali lebah pekerja, mirip laron namun sayap pendek.Salah satu serangga sosial yang hidup membentuk koloni di bawah pengaturan ratu lebah trigona.
Radius terbang100 – 500m.
Tempat TinggalDaerah tropis dan subtropis yang bersuhu rata-rata di bawah 32 derajat celcius, mereka menetap di dalam batang pohon, ruas bambu, lubang di tanah, bebatuan, dll.Suhu ideal yang disukai trigona berkisar 18 – 24 derajat celcius dan kelembaban 60 – 70%.
Keistimewaan
  • Lebah tanpa sengat spesialis penghasil propolis sebagai pertahanan diri (sarangnya).
  • Menghasilkan sedikit madu namun berkhasiat tinggi.
  • Aman untuk diternak karena hanya menggigit tidak menyengat.
  • Pemeliharaan dan pengembangannya tidak sulit karena nektar yang dibutuhkan tidak sebanyak lebah apisyang bertubuh besar.
Sumber Pakan dan MakananSegala jenis tumbuhan berbunga(multiflora), getah pohon, resin, dan bee pollen.
Produktivitas MaduRata-rata 100 – 250 ml/ 3 bulan (tergantung vegetasi).
Produktivitas PropolisRata-rata 2 kg/ tahun untuk setiap koloni (tergantung vegetasi).
Rasa MaduManis, asam, pahit.
Kandungan Madu Trigona
  1. Mengandung propolis dan bee pollen secara alami sebab sarang madu dan kantong bee pollen menyatu di satu tempat.
  2. Kandungan Vitamin : Thiamin (B1), Riboflavin (B2), (B3), Asam Askorbat (C), (B5), Piridoksin (B6), Niasin, Asam Pantotenat, Biotin, Asamfolat dan vitamin K
  3. Mineral : Natirum (Na), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Alumunium (A1), Besi (Fe), Fosfor dan Kalium (K), Pottassium, Sodium Klorin, Sulfur.
  4. Enzim-enzim Utama : Diatase, invertasem glukosa oksidase, fruktosa, peroksidase, lipase juga mengandung sejumlah kecil hormon, tembaga, iodium dan zinc. Dengan kandungan vitamin, mineral dan enzim-enzim tersebut, tidak heran madu trigona sebab untuk mengatasi beragam penyakit dan meningkatkan daya kekebalan tubuh.
Khasiat Madu Trigona
  1. Meningkatkan daya tahan tubuh
  2. Mencegah Stroke
  3. Memperlancar peredaran darah
  4. Meningkatkan hormone
  5. Memperkuat fungsi otak dan jantung
  6. Memperbaiki sel tubuh yang rusak
  7. Recovery tubuh
  8. Mengendurkan bagian syaraf yang tegang
  9. Menghilangkan rasa letih
  10. Meningkatkan kecerdasan anak
  11. Dapat dikonsumsi penderita diabetes
  12. Membantu masa penyembuhan pasca operasi
  13. Mencegah Kanker dan stroke
  14. Sangat dianjurkan untuk dewasa dan Manula
Kandungan Propolis Trigona
  1. Resin yang mengandung senyawa flavonoid, asam, dan ester fenol (45 – 55%).
  2. Lilin lebah dan plant origin (25 – 35 %).
  3. Minyak volatil (10%).
  4. Polen yang terdiri dari protein (16 asam amino bebas > 1%), arginine danproline berjumlah 46% dari total(5%).
  5. 14 mineral mikro (Fe dan Zn yang terbanyak), ketonlactonquinon,steroid, asam benzoat, vitamin, karbohidrat (5%).
Khasiat Propolis
  1. Antibiotik alami.
  2. Antibakteri.
  3. Antifungal.
  4. Antivirus.
  5. Antioksidan.
  6. Memperkuat sistem kekebalan tubuh.
  7. Antiseptik.
  8. Immunostimulan.
  9. Antitoksin.
  10. Berperan sebagai anestetik.
  11. Memperkuat dan mempercepat regenerasi sel.
  12. Dll.
Dengan khasiat-khasiat ini, propolis dimanfaatkan diantaranya dalam bidang kesehatan, kecantikan, terapi penyakit, pengawet, dan lain-lain.
Masa PanenMadu dan Propolis dipanen per tiga bulan.

Lebah Trigona, Si Penghasil Propolis



Lebah tidak lagi identik dengan penghasil madu.  Ada juga lebah penghasil propolis. Lebah tersebut dinamakan lebah trigona. Lebah yang tidak memiliki sengat ini berasal dari Asia.
Lebah trigona, termasuk lebah yang mudah untuk dibudidayakan. “Lebah trigona itu relatif mudah untuk diternakkan karena ukurannya lebih kecil, tidak perlu penanganan khusus, tidak perlu digembalakan, lebih tahan terhadap penyakit, dan mudah untuk dikembangbiakkan.
Lebah trigona itu tidak ada masa paceklik karena tubuhnya yang kecil dapat menjangkau bunga yang ukurannya kecil,” kata Ahmad Turamsili yang akrab dipanggil Agam, salah satu pemilik Peternakan Lebah Trigona Spp-GudangMadu.
Lebah trigona hanya sedikit menghasilkan madu. Untuk satu koloni, apabila perkembangannya bagus, hanya dapat menghasilkan madu 100-200 ml per 3 bulan. Rasa dari madu lebah trigona ini terkenal asam karena mengandung resin.
Madu lebah trigona apabila dijual sangat mahal. Untuk 1 liter madu trigona, dihargai Rp 200-300 ribu. Menurut Agam, penderita diabetes dan hipertensi sangat senang mengkonsumsi madu lebah trigona karena terasa lebih nyaman di tubuhnya.
Selain itu, madu trigona dapat menyembuhkan penyakit mata dan mencegah katarak. Hanya dengan menteteskan ke mata yang merah, berangsur-angsur mata pun kembali normal.
Dilihat dari jumlah madu yang dihasilkannya sedikit, madu lebah trigona jarang dijual. Yang terkenal dari lebah trigona ini adalah propolisnya. Propolis merupakan  antibiotik alami. Di lebah sendiri, propolis bermanfaat untuk pertahanan rumahnya. Dalam sekali panen, lebah trigona dapat menghasilkan propolis 100-150 gr untuk satu koloni.
Lahan Peternakan Lebah Trigona Spp-GudangMadu memiliki luas 100 ha dan berada di daerah Leuwiliang, Bogor. Untuk 100 ha, terdapat 500 kotak lebah. Satu kotak lebah tersebut, berukuran 15 x 15 x 25 cm dan terbuat dari kayu. “Sebenarnya tidak harus kotak kayu, di dalam bambu atau gentong pun bisa. Yang terpenting tempatnya kering dan jauh dari polusi. Digunakan kotak kayu, agar mudah dibuka dan ditutup kembali,” katanya.

propolis trigona spp



Selama ini peternak lebah jarang memberdayakan sarang lebah untuk diolah. Padahal propolis pada sarang lebah bisa diekstrasi menjadi produk farmasi, kosmetika, personal care, dan pangan fungsional. Di indonesia banyak ekstra propolis berasal dari lebah Apis melifera dari Eropa dan kini pengekstraksian juga dapat dilakukan pada propolis lebah madu Trigona spp. lokal.
Ekstraksi menggunakan campuran pelarut organik dan air pada konsentrasi tertentu pada sarang lebah madu Trigona spp. Ekstrakpropolis diuji banding dengan propolis komersial dan antibiotik ampisilin menggunakan bakteri uji, yaitu Staphilococcus aureus, Bacillus substiiis, dan Escherichia coli, Campylobacter sp, Salmonela sp, Enterobacter sakazakii. Ekstrak propolis dari lebah Madu Trigona spp. terbukti dapat menghambat pertumbuhan bakteri uji.
In Indonesia, propolis extraction usually comes from Apis melifera bee, but now the propolis can also be extracted from local Trigona spp honey bees.
Using a mixture of alcohol and water with 70% concentration, the propolis can be axtracted. In a trial such as using bacteria Staphilococcus aureus, Bacillus substiiis, and Escherichia coli, Campylobacter sp, Pseudomonas sp, Streptococcus mutans, Klebsiella sp, Salmonela sp, Enterobacter sakazakii, the propolis can slow down the bacteria 

INOVASI SARANG LEBAH TRIGONA SEBAGAI PENGHASIL PROPOLIS






PENDAHULUAN
Lebah Trigona merupakan salah satu spesies lebah penghasil madu yang masuk dalam Famili Meliponidaeyakni tidak memiliki sengat. Lebah jenis ini masih kurang populer dalam hal menghasilkan madu dibandingkan denganFamili Apidae, misalkan spesies Apis mellifera yang merupakan lebah dari eropa dengan produksi madu rata-rata mencapai 30-60 kg per koloni pertahun. Spesies lain dari Famili Apidae ini yaitu Apis cerana yang merupakan lebah lokal dengan ukuran yang lebih kecil dari Apis mellifera mampu menghasilkan madu sekitar 5 kg perkoloni pertahun. Adapun lebah Trigona hanya sedikit mengasilkan madu sehingga jarang dibudidayakan (Sarwono, 2001). Akan tetapi lebah Trigona memiliki keistimewaan yaitu produksi propolis yang tinggi mencapai 3 kg pertahun dibandingkan lebah genus Apis yang hanya menghasilkan 20-30 gram per tahun (Anonim, 2010).
Pada satu dekade terakhir, propolis telah banyak menarik perhatian peneliti karena beberapa karakteristik baik biologis maupun farmakologis seperti immunomodulator, anti tumor, antimikroba, anti inflamasi, anti oksidan dan lain-lain. Selain memang telah banyak produk yang mengandung propolis dipasarkan secara luas oleh industry farmasi dan makanan kesehatan (Sforcin, 2011).



Propolis adalah material yang mengandung resin yang dikumpulkan oleh lebah dari eksudat tanaman, yang diubah dengan adanya enzim pada tubuh lebah. Warna propolis bervariasi dari hijau, merah dan coklat gelap. Propolis memiliki ciri-ciri bau yang khas dan sifat adhesive karena sangat lengket apabila bersentuhan dengan minyak dan protein pada kulit. Secara umum propolis di alam terdiri atas 30% lilin, 50% resin, 10% minyak essensial dan aromatic, 5% pollen dan substansi lain. Secara Etymologi, kata propolis dalam bahasa yunani, pro berarti pertahanan, dan polis berarti kota, sehingga dapat diartikan “pertahanan koloni”. Lebah menggunakan propolis untuk menutup lubang pada sisiran sarang, memuluskan dinding sarang bagian dalam, serta untuk menutup bangkai makhluk asing yang mati di dalam sarang agar tidak terjadi pembusukan (Sforcin dan Bankova, 2007).
Menurut Prof. Mappatoba Sila, Guru Besar ahli Trigona dari Universitas Hasanuddin, perbedaan struktur fisiologis lebah Trigona dengan genus Apis yaitu tidak memiliki sengat, ternyata merupakan faktor yang menyebabkan perbedaan kuantitas propolis yang dihasilkan. Lebah Trigona mengkompensasi ketiadaan sengat dengan memproduksi propolis lebih banyak sebagai mekanisme untuk mempertahankan diri. Propolis berfungsi mensterilkan sarang dari organisme pengganggu seperti bakteri, cendawan dan virus (Anonim, 2011a).
Selain itu propolis yang dihasilkan oleh lebah Trigona memiliki kualitas yang tinggi. Hal ini telah dibuktikan oleh Zainal Hasan, peneliti dari Laboratorium Biokimia Institut Pertanian Bogor yang membuktikan kadar flavonoid propolis Trigona mencapai 4%, sementara pada Apis hanya 1,5%. Kadar flavonoid berpengaruh terhadap proses penyembuhan penyakit dimana semakin tinggi kadar flavonoid maka semakin cepat terjadinya penyembuhan. Zainal Hasan juga membuktikan efektifitas propolis untuk menekan pertumbuhan berbagai jenis bakteri seperti Bacillus subtilis,Pseudomonas euroginosa dan Staphylococcus aureus yang dapat menyebabkan infeksi pada tubuh manusia. Dengan demikian propolis Trigona sangat bermanfaat apabila dikonsumsi oleh manusia (Anonim, 2011a).

HABITAT ALAMI LEBAH TRIGONA
Trigona sp. merupakan lebah yang banyak ditemukan hidup dan di negara dengan daerah hutan tropis seperti Indonesia, Malaysia dan Filipina. Di Indonesia, lebah ini memiliki banyak sebutan, antara lain lebah lilin, klanceng,lanceng (Jawa), gala-gala atau golo-golo (Sumatera Barat), teweul (Sunda), dan ketape atau kammu (Sulawesi Selatan). Secara alami lebah trigona hidup dengan membuat sarang di lubang-lubang pohon buah atau atau batang bambu yang digunakan untuk menyangga pohon-pohon buah (Inoue, 1984). Arsitektur dan bahan pembuat sarang lebah Trigona tergolong unik karena bila diamati sarangnya terdiri atas batumen dan cerumen, propolis, lumpur atau kapur serta kotoran hewan atau serat tanaman. Selain hidup di batang pohon dan celah batu, lebah dapat pula bersarang di kayu, tanah bahkan daun pintu yang terbuat dari kayu berlapis dua. Pintu sarang umumnya sangat kecil sehingga hanya bisa dilewati oleh seekor lebah, tetapi ada juga yang lebih besar. Biasanya di sekeliling pintu sarang dilapisi campuran lumpur, tetesan resin, dan propolis sehingga menyerupai bingkai.
Bagian interior sarang lebah trigona lebih rumit dibandingkan jenis Apis. Sel untuk anakan, sel penyimpanan madu dan sel pollen berbeda bentuk, ukuran dan letak. Sel anakan lebih kecil dengan ukuran dan bentuk yang sama antara jantan dan betina, sedangkan sel ratu ukurannya lebih besar. Sisiran sel untuk anakan tersusun horizontal dengan bahan sisiran yang dibuat dari campuran resin tumbuhan.


Pada saat lebah aktif di dalam sarang, terjadi proses pemindahan nektar dari lebah lapangan ke lebah rumah tangga dan diteruskan kepada lebah yang lain sehingga disimpan di dalam sel. Nektar yang telah diperoleh dikonsumsi bersama-sama. Lapisan lilin yang terbentuk umumnya menjadi sangat keras sehingga tidak mudah hancur. Pada saatcerumen terbentuk maka involucrum pada koloni juga akan terbentuk. Menurut Prof. Mappatoba, jumlah trigona pada koloni yang sudah stabil sangat luar biasa yakni sekitar 100.000 ekor sedangkan pada koloni baru terdapat sekitar 10.000 ekor. Pada setiap kelahiran lebah trigona rata-rata dihasilkan 10% anakan calon lebah ratu.

INOVASI SARANG LEBAH TRIGONA
Karena mudahnya untuk beradaptasi maka lebah trigona mudah untuk membuat sarang di mana saja. Salah satunya dengan menggunakan bambu sepanjang 60 cm yang sudah dibelah menjadi dua bagian dengan kedua ujung bambu tertutup oleh ruas. Hal ini yang dilakukan oleh Muhammad Harun, salah seorang pemelihara lebah trigona di Desa Sigarpenjalin, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Penggunaan bambu sebagai rumah lebah telah umum dilakukan oleh peternak lebah di Lombok Utara. Bambu-bambu yang telah berisi lebah disimpan dengan posisi horizontal pada sebuah rak. Akan tetapi ketika sarang lebah akan dibuka untuk pemanenan, Muhammad Harun mengalami kesulitan untuk membukanya karena propolis telah merekatkan kedua belah bambu tersebut.

Kesulitan ini telah dialami oleh peternak lain yaitu Sukandar dari Desa Radda, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Berbekal pengalaman beternak selama lebih dari 5 tahun, Sukandar dan rekan-rekannya yang merupakan anggota kelompok Peternak Lebah Bee Son mendesain sarang lebah yang lebih mudah dan praktis. Setelah beberapa kali mencoba melakukan perubahan desain, ternyata ditemukan model rumah trigona yang cocok. Tipe rumah vertical yang terdiri atas dua ruas. Rumah lebah trigona ini disebut bandala yang terbuat dari kayu uru yang kebetulan banyak tumbuh di daerah tersebut 


Kelebihan bentuk rumah vertical ini adalah kemudahan untuk membongkar satu per satu ruas rumah ketika melakukan panen serta mudah untuk memasangnya kembali. Selain itu desain vertical ini menyerupai kondisi rumah trigona di alam yaitu ketika trigona membuat sarang di dalam lubang-lubang pohon.
Sampai saat ini Sukandar memiliki 50 bendala yang dari usaha tersebut bisa menghasilkan minimal Rp. 5 juta per bulan, yang merupakan hasil penjualan 30 kg propolis (Rp. 60 ribu per kg) dan 50 liter madu (Rp. 60 ribu per liter). Sukandar menjual propolisnya ke perusahaan di Makassar, Sulawesi Selatan. Sedangkan madu yang diproduksi habis terjual di rumah karena nama Sukandar sebagai penjual madu sudah terkenal di kalangan penduduk sekitar.
Sebenarnya Sukandar memiliki peluang untuk meningkatkan omset menjadi Rp. 60 juta per bulan dengan adanya tawaran untuk ekspor ke Jepang. Namun belum bisa dipenuhi karena sumberdaya lebahnya yang terbatas. Oleh karena itu walaupun usaha ini terbilang mudah bahkan terkesan seperti tidak serius namun ternyata cukup menjanjikan apalagi jika dilakukan dengan terus mencari innovasi dalam hal teknis budidaya dan metode perkembangbiakan koloni yang lebih efektif dan praktis.
Tugas Mata Kuliah Falsafah Sains dalam Program Studi Pasca Sarjana Ilmu Pangan di Institut Pertanian Bogor (2011)
Oleh: Wahid Yulianto

Senin, 10 September 2012

Setetes Madu


Sebenarnya sejak zaman dulu orang mengenal dan memanfaatkan madu untuk kesehatan. Madu yang dikonsumsi merupakan madu yang berasal dari lebah local yang mudah ditemukan dan berada di sekitar lingkungan mereka, karena pada waktu itu madu merupakan asupan yang sangat istimewa dan berkelas, serta merupakan hasil pengambilan langsung dari media alaminya seperti di bagian konstruksi rumah, di kayu berlubang, di tebing tanah dan di batuan berrongga.

 Pada jaman dulu, salah satu jenis lebah penghasil  madu yang paling mudah ditemukan di daerah-daerah pedesaan di Indonesia adalah lebah trigona. Nama alias lebah trigona di beberapa daerah berbeda-beda, di Pulau Jawa dikenal dengan sebutan Teuweul, Lanceng, Klanceng, Lonceng. Sementara di daerah lain lebah mini ini dikenal dengan nama Ketape, Kammu, Gala-gala, Galo-galo, Madu Semut, Kelulut, dll. Di wilayah Provinsi Kalbar sendiri dikenal dengan beberapa nama, diantaranya Klulut ,Teuweul, Lanceng . Adanya fakta sebutan yang berbeda-beda di tiap daerah terhadap lebah trigona menunjukkan bahwa madu yang paling banyak digunakan untuk pengobatan pada jaman dulu di daerah-daerah adalah dari jenis Trigona. Sp.

Beberapa tahun ke belakang, jenis madu lebah yang paling popular di masyarakat indonesia adalah dari spesies Apis Mellifera. Lebah jenis ini memang terbilang produktif dalam memproduksi madu. Apis mellifera adalah lebah yang unggul yang di impor dari Belanda, Italia dan Australia. Tingginya produktifitas madu dari apis ini membuat banyak orang tergerak untuk melakukan budidaya dalam sekala besar, bahkan pemerintah dan kaum usahawan pun melirik potensi Apis Mellivera ini dan menatanya dalam proyeksi bisnis besar.


Namun seiring dengan bergulirnya waktu, kepopuleran madu dari lebah bersengat itu mulai merosot dikarenakan menurunnya trust konsumen terhadap keutamaan madu. Madu yang seyogyanya jadi pengobat, malah berubah menjadi penyebab kambuhnya penyakit-penyakit tertentu.

Sebagai contoh, sejak awalnya hadir di bumi ini rasa madu itu terkenal manis, karena kepentingan bisnis yang besar dikenalkanlah kepada konsumen madu yang rasanya pahit, jadilah ‘madu pahit’. Contoh yang lain, semua orang tahu lebah itu mahluk merdeka apalagi lebah madu liar, tapi karena alasan digembalakan, tiba-tiba muncullah produk madu yang memiliki rasa tertentu seperti rasa lengkeng, rambutan, rangdu, dll. Madu kok rasa-rasa kayak sirop? Kalaupun itu benar bukankah madu yang baik itu adalah madu yang memiliki komposisi tertentu, dan bagaimana membuatnya hanya lebah yang tahu berapa persentasenya, baik nectar yang berasal dari bunga, maupun dari bagian lain pada tanaman (ekstrafloral). Hal terburuk, penyebab timbulnya krisis kepercayaan adalah penuhnya madu palsu dan oplosan di pasaran. 80%, bukan persentase yang wajar, tapi kurang ajar!

Untuk mendukungnya beberapa asumsi dan opini pun di gulirkan oleh usahawan yang tak bertanggung-jawab itu ke berbagai media agar dapat meyakinkan konsumen dan calon konsumen, dari yang sederhana sampai yang berbau ilmiah tingkat tinggi, dari yang benar sampai yang ugal-ugalan.

Kadangkala terbersit pertanyaan di pikiran saya, kenapa sih mereka tega memalsukan atau mengoplos madu? Apakah karena hanya ingin meraup untung yang besar? Ataukah sudah hilang sisi kemanusiaannya bahwa madu itu untuk pengobatan manusia, bukan binatang percobaan? Padahal, setelah saya bergelut langsung pada bisnis ini, menjual madu yang murni jauh lebih menguntungkan dan memberikan kepuasan secara bathiniyah ketika madu yang di jual bermanfaat nyata bagi konsumen.

Tingginya market demand terhadap madu memang sebuah godaan besar bagi pengusaha madu. Tidak adanya balancing antara demand dengan produksi, menggoda oknum usahawan madu dan masyarakat untuk memalsukan atau mengoplosnya.

Tingginya godaan ‘meraup untung besar’ dalam bisnis madu, tidak hanya menerpa kaum usahawan, namun sudah merambah ke akar rumput (wuih.. bahasanya politis juga ya!). 

Sekedar ilustrasi, tahukan Anda bahwa di daerah Banten  ada sebuah suku yang terkenal menjalani hidupnya dengan mengutamakan kejujuran? Tepat sekali.. ‘Suku Baduy’!, orang baduy luaran salah satu profesinya adalah berjualan keliling keluar dari daerahnya. Ada yang menjual zimat/ mustika [?], senjata tajam, dan salah satunya menjual ‘madu aseli dari hutan’ katanya. Mungkin ada beberapa orang baduy yang memang menjual madu aseli, tapi kebanyakannya menjual madu palsu. Kepolosan dan keluhuran tradisi suku Baduy seringkali membuat konsumen madu terperdaya. Mereka adalah contoh oknum individual di bisnis madu.

Bisnis madu adalah amanah mulia dan akan dipertanggung-jawabkan di akherat kelak. Ingat itu! oleh karena itu wajib di pedomani dan di jalankan dengan serius oleh para produsen, bahwa kewajiban kita adalah menyediakan madu apa adanya sesuai kemampuan (jadi ga usah maksain deh…) dan selalu menjamin originalitas madu. Perkara kemanjurannya biar Allah yang mengurusnya karena Ia telah menjanjikannya dalam kitab-kitab suci kita.   

Begitulah, dalam bisnis ini setetes madu itu berharga. Berhati-hati dan waspadalah…

Kamis, 02 Agustus 2012

Koloni Kelulut

Membuang daun kelapa mengunakan pisau raut,  di potong sepanjang 1 kaki, lalu menghampiri tiang cenggal rumah pusaka. Tiang cenggal yang mempunyai penunggu bertahun mendiami tanpa di ganggu oleh sebarang makluk, bila sahaja waktu siang, para para penghuni ini terlalu sibuk dengan rutin hariannya. Para para penghuninya mula memberontak, kerana diganggu, mula hinggap di rambut, mengigit tangan, semasa lidi  di masukkan dalam lubang sarangnya, lidi di keluarkan, lalu di masuk ke mulut .. memang sedap, manis dan masam rasanya. Itu lah kerenah kami semasa usia kanak kanak, pantang terjumpa koloni kelulut lalu di masukan lidi bagi merasai keenakan madu kelulut.
Saya bergitu aktif , gemar dan sentiasa berada di pinggiran hutan bagi menjalankan kerja rutin harian sebagai Inokulan ( merawat pokok gaharu liar ) yang di tumbuh di ladang getah, kebun buahan di lokasi kawasan kampong dan pinggiran hutan. Seringkali saya temui koloni koloni kelulut, di pokok pokok, di pangkal tunggul ,  pada batang pokok yang telah tunbang dan pokok yang baru ditebang oleh para para penebang kayu hutan. Disini lah timbulnya pertanyaan pada diri sendiri, bolehkah kelulut di ternak secara komersil..?

Sebagai pengiat Inokulan pokok gaharu, saya akan menziarahi dari daerah ke satu daerah sepanjang tahun ,  sentiasa menjelajahi seluruh negeri di Malaysia dan kadangkala ke Negara jiran, bila ada urusan berkaitan urusniaga gaharu.  Saya terdedah awal dengan pernemuan , tentang madu dan propolis  yang dihasilkan oleh kelulut merupakan raja segala ubat, cuma pada awalnya tiada pengetahuan khusus bagaimana mahu memulakan ternakan spesis ini, lagipun awalnya,  nama nama sainstifiknya saya tiada ketahui.
Saya luangkan masa mencari bahan bahan berkaitan kelulut di website, diblog blog yang terdapat di internet sebagai sumber asas. Terkejut pada awalnya, kelulut mempunyai family yang amat besar d kelompok family lebah madu, laporan mengata kelulut mempunyai 33 spesis.. betul ker bengitu..? Maaf saya menyangkal pendapat ini, kalau di kira genus trigona ini di seluruh dunia, jumlahnya lebih dari 33 spesis, sekiranya di indonesia sahaja terdapat 20 spesis, jika di campur di seluruh Negara, tentu jumlahnya tiada dapat dikira secara tepat.
Bagi pendapat saya, saya tiada terlewat memulakan project ternakan kelulut secara komersil, perternak dimalaysia masih lagi berkurangan jika dibandingkan dengan Negara Negara lain, yang telah mendahului menjalankan kajian serta ternakan spesis kelulut. Saya bertuah mengenali salah seorang , yang boleh dikata pakar di dalam ternakan ini, sedia memberi bantuan dan tunjuk ajar, cara bagaimana teknik pemindahan koloni ke dalam kotak ternakan. 
Bidang Ternakan kelulut masih baru di Malaysia, para para pertenak masih lagi tiada mengenal secara tepat nama nama spesis trigona yang mereka ternak, Bagi mareka, apa nama tiada dipedulikan, janji yang mereka ternak adalah kelulut, bagi memperolehi hasil dari madu dan propolis, tagged mereka asal urusniaga membekalkan produk dari trigona berjalan lancar. Walaupun tiada mengenal nama nama kelulut, sekurang kurangnya, industry ini terus berkembang dengan adanya galakan, bantuan moral, dedahan bengkel asas ternak di anjurkan oleh badan berkenaan. TQ.

Senin, 16 Juli 2012

Budidaya lebah trigona


Budidaya lebah trigona tidak terlalu rumit. Dua hal yang paling penting diperhatikan adalah lokasi hidup dan ketersediaan makanan. Di luar itu, lebah ini terbilang tidak butuh perawatan khusus.
Lebah trigona biasanya hidup di alam bebas, dan seringnya membuat sarang di tanaman bambu. Namun, bagi pembudidaya, bisa memelihara hewan ini di dalam kotak kayu. Kotak kayu lebih awet dibandingkan bambu.
Satu koloni bisa menempati kotak berukuran 20 cm x 25 cm x 30 cm. "Yang terpenting kotak harus rapat dan hanya ada satu lubang untuk keluar masuk lebah," tutur Wiyadi Suprihatin, pembudidaya lebah trigona asal Pandeglang, Banten.
Ini penting, karena menurut Wiyadi, lebah trigona tidak suka terkena sinar matahari. Selain itu, kotak yang tak rapat berpotensi mendatangkan semut ke dalam sarang. Jika ada celah-celah, maka lebah trigona akan menutup celah-celah itu dengan propolis. "Jadi kalau banyak lubang, sayang sekali propolisnya untuk menutupi lubang kotak," jelas Wiyadi.
Kotak pun harus disimpan di tempat teduh, karena jika terlalu banyak terpapar matahari, sarang akan mudah meleleh. Selain itu, jangan memilih lokasi budidaya di dekat lokasi sarang walet, karena walet gemar memakan lebah yang tidak bersengat ini.
Kata Wiyadi, pembudidaya harus menjamin ketersediaan makanan. Lebah ini adalah pemakan serbuk sari bunga atau buah-buahan. Makanya, lokasi budidaya harus banyak tanaman bunga dan buah.
Pembudidaya lainnya, Hariyono menambahkan, kalau bunga sedang sedikit, lebah bisa diberikan air gula atau air sirop sebagai pengganti sementara. Sesendok air gula atau sirop diberikan sekali dalam sehari ke dalam sarang. "Namun, pemberian air ini hanya boleh maksimal sebulan. Lebih dari itu, tanpa serbuk sari, lebah akan mati," papar pemilik peternakan Rimba Raya di Lawang, Jawa Timur ini.
Nah, jika pembudidaya juga bertujuan mengambil propolis, kebun atau lokasi pembudidayaan perlu disesuaikan dengan kebutuhan. Supaya lebah  menghasilkan banyak propolis, budidaya harus dilakukan di daerah yang banyak pohon pinus atau pohon lain yang mengandung propolis.
Hariyono bilang, selain butuh banyak serbuk sari, lebah juga butuh banyak pohon yang mengandung propolis. Sebab, semakin banyak tersedia serbuk bunga, madu yang dihasilkan akan semakin banyak. "Begitu pula, jika semakin banyak ketersediaan pohon pinus, maka hasil propolisnya pun semakin tinggi setiap panen," jelasnya, seperti dilansir kompas.com dari kontan online.
Jika pasokan makanan melimpah, madu dan propolis sudah bisa dipanen dalam sebulan. Namun, jika pasokan tak terlalu banyak, rata-rata panen bisa dilakukan dalam waktu tiga hingga empat bulan.
Lebah trigona akan mencari makan sendiri dengan jarak jangkauan hingga 500 meter dari sarangnya. Masa produktifnya juga cukup panjang. Lebah-lebah trigona bisa terus dipanen. Bahkan, jika ratu lebah koloni mati, masih bisa diganti. (*)  

Selasa, 10 Juli 2012

Stingless Bees (Tetragonula)

Stingless Bees (Tetragonula)

Previously called TrigonaWhy has their name been changed?
Aussie Bee Homepage > Native Bee Photo Gallery > Stingless Bees
A 4mm long Australian stingless bee, Tetragonula carbonaria, in flight, carrying a two huge balls of pollen on her hind legs. This excellent action photograph is by 'Peter O':
native stingless bee
See Videos of Stingless BeesMore Photos of Stingless Bees by 'Peter O'
Lonni Aylatt captured these wonderful close up images of our nativeTetragonula stingless bees, hard at work in their resin nest. These photographs were kindly sent into Aussie Bee by Lonni's father, Keith Bragg:
stingless bee
Above: in this photograph you can see the even coating of thick white fur that allTetragonula carbonaria and Tetragonula hockingsi bees have on the sides of their thorax.
trigona bee
Above: these bees also have thick white fur on their faces. Lonni's photograph clearly shows this bee's large glossy compound eyes and the strong mandibles (or jaws) which the bee uses to work the resin materials in the nest.

Erica Siegel of Queensland photographed this tiny Tetragonulastingless bee collecting pollen from some flowers:
stingless native bee
Above: stingless bees pack pollen into round balls on their hind legs to carry it back to their nests.
stingless native bee

Tetragonula carbonaria worker bee (previously called Trigona carbonaria) doing the hive housekeeping -- dragging a dead bee out of the hive. These tiny bees have white fur on their faces and sides. Another stunning close up photograph contributed by Peter O:
stingless native bee
A fascinating photograph by 'Peter O' of a stingless bee receiving some rather unwelcome attention!
stingless bee and spider

More Information on Stingless Bees
Guidebooks on Keeping Stingless Bees
New Native Bee Photographs
© 1997-2013 Australian Native Bee Research Centre
PO Box 74, North Richmond NSW 2754, Australia

Jumat, 18 Mei 2012

Kotak Koloni Kelulut



Kejar mengejar masa, tanpa disedari bulan puasa dah masuk hari ke 10, kumpul koloni kelulut hari hari kian bertambah. Niat mahu mula proses permindahan koloni yang telah terkumpul, kotak kotak pula belum disiapkan lagi. Nak di proses koloni koloni, itu lah yang jadi masalahnya, maklumlah bulan puasa, fikir fikir staf nampak kurang bersemangat, soal lapar tiada jadi masalah, kepanasan dan dahaga tak berapa dapat bertahan.
Kayu untuk membina kotak bukan perkara sukar untuk diperolehi, cuma, niat mahu jimat sejimatnya, mengelak dari membeli di stor kayu yang belum tentu kayu kayu yang di beli sudah diawet bahan bahan kimia yang akan mendatangkan kesan pada madu nanti. Walaupun ini hanya teori, tetapi kami anggap nya akan betul betul terjadi, daripada menyesal depan hari, lebih terbaik berhati hati, sebabnya merupakan makanan wajip terjamin keselamatannya.

Kermungkinan para para perternak lebah kelulut tiada memikirkan pemilihan kayu kayu untuk membina kotak, kerbanyakkan mereka membeli kayu kayu di stor stor kayu atau di kilang kilang kayu tanpa mengambil kira jenis kayu dan tanpa mengetahui kayu kayu yang di beli telah di awet bahan bahan kimia percegahan anai anai. Kami mengikut fikiran logic serta teori kami, setelah kajian kami secara terperinci, pokok spesis apa yang digemari lebah kelulut membina koloni serta nectar pokok spesis manakah yang lebah kelulut sentiasa kumpulkan untuk membina propolis atau pendinding kota.
 Aspek ini lah yang menjadi factor utama kami memilih spesis kayu untuk membina kotak lebah kelulut. Koloni kelulut, biasa di temui di pokok rambutan, durian, nangka, rambai, manggis, gajus, kundang, akasia , serai buah, berangan, merbau, jering serta pokok yang berlubang lubang. Kerbiasaan lebah kelulut membina koloni paling tinggi 10 kaki dari aras pangkal.

Kami sediakan kayu dari 3 spesis, kayu serai buah, akasia dan durian, hanya bertujuan mengekalkan aroma , serasian dan kermungkinan juga dapat mengekalkan habitat asal lebah kelulut bersarang di kotak yang dibina daripada kayu kayu yang sentiasa lebah kelulut membina koloni. Ini hanya satu percubaan awal, tujuannya utama mahukan perjimatan kos membina kotak dan kotak kotak akan bertahan lama daripada mudah reput dengan dedahan cuaca yang tak menentu.
 Berukuran 9 inci tinggi, 10 inci lebar dan 12 inci panjang bagi satu kotak, teknik atur satu persatu. Teknik kepopong pulak atau teknik gantung ukurannya hampir sama dan satu teknik pula batang kayu asal ( koloni di kayu asal ) kotak di letak diatas permukuan kayu koloni lebah kelulut, teknik yang paling mudah tanpa memindah koloni ke dalan kotak.

Rekaan kotak teknik ternakan di telah di usahakan di Negara jiran, salah satu teknik yang terbaik, madu lebah kelulut dapat di sedut tanpa menganggu anak anak lebah kelulut. Slot perbahagian antara anak anak di antara madu di bina didalam kotak ini, satu ciptaan terbaru proses penyedupan madu setiap kali di lakukan tanpa menjejaskan habitat lebah kelulut.
Sekiranya kotak kotak diperbuat daripada kayu kayu yang telah diawet dengan bahan bahan kimia, kotak kotak ini di pula di letak dilokasi terdedah pada cuaca panas dan hujan , maka ianya akan mengrangkap haba di dalam keseluruhan kotak, madu serta propolis akan menyerap udara bercampur bahan bahan ini, lama kelamaan ianya akan terhasil madu dan propolis beracun.

Walaupun ini tiada dikaji secara kerseluruhan, tetapi kami memulainya dengan langkah berhati hati sebelum perkara yang tiada di ingini berlaku. Ini adalah kali pertama kami hasilkan kotak kotak buatan sendiri, ada para para pengusaha ternakan lebah kelulut, menempah kotak kotak dari kilang kilang perabut. Kotak kotak ini di tempah dengan anggaran harga berbeza dari RM30.00 hingga RM50.00 sebuah , tanpa menyelidiki jenis kayu dan adalah kayu tersebut tiada di awet.
Saya boleh dikatakan beruntung, partner saya mempunyai bengkel senikraf dan para para staf gold-forest R&D Gaharu semuanya pandai bertukang. Satu kelebihan ini lah membuat saya semakin bertekad, tahun ini ternakkan lebah kelulut akan berjalan lancar seperti yang dirancangkan. Jika dikira keluasan tapak ternakkan sementara ini, cuma 6 ekar telah diperuntukan dengan tagged 200 koloni di ternak secara berperingkat, sekiranya keluasan tapak ini agak sempit.
Masih ada 12 ekar lokasi telah dikenalpasti untuk project ternakkan lebah kelulut, boleh dikatakan project ternakan lebah kelulut secara ladang secara berselerak, jumlah tapak 12 ekar jaraknya jauh. Kotak koloni ini akan di tempatkan di tapak ternakan di dusun dokong, durian, rambutan, duku, ladang kelapa sawit, tembikau, dan dipinggiran bendang padi. Dari planning saya, cuma 1 minggu masa telah diperuntukan menyiapkan 100 buah kotak dan minggu kedua, proses pemindahan koloni lebah kelulut akan dilakukan, penghujung bulan april ternakan lebah kelulut bermula. Insyaallah.. 

Selasa, 27 Maret 2012

Info Kelulut dari Negeri Jiran Malaysia

Madu Propolis

Madu Propolis bukanlah madu sebenar dari bunga, tetapi terhasil daripada pengambilan nektar pokok. Nektar ini dihasilkan oleh pokok untuk melindungi kulit pokok dan juga digunakan oleh lebah untuk melindungi sarang mereka. Jadi, tidak hairanlah propolis bermaksud ‘pelindung bandar’ dalam bahasa Greek. Madu propolis kaya dengan antibiotik flavonoid dan pengambilannya boleh meningkatan daya tahan penyakit. Terdapat 2 jenis madu propolis – hijau dan perang. Madu propolis hijau lazimnya didapati di  Brazil

Madu Kelulut dihasilkan oleh lebah kelulut – sejenis lebah yang bersaiz kecil (sebesar saiz lalat). Sarang lebah kelulut selalunya dijumpai di akar-akar atau tunggul pokok berhampiran permukaan tanah (tidak seperti sarang lebah biasa di atas pokok) Madu kelulut warnanya lebih jernih berbanding madu hutan biasa dan rasanya manis bercampur sedikit masam.

Kuantiti yang diperoleh daripada penuaian setiap sarang juga lebih kecil berbanding sarang lebah biasa – biasanya kurang daripada sebotol. Kebanyakan madu kelulut merupakan hasil hutan terutamanya dari Malaysia dan Indonesia. Khasiat madu kelulut termasuklah meningkatkan metabolisme badan, menambahkan tenaga batin, menjaga kecantikan, menguatkan wanita yang baru bersalin dan merawati pelbagai penyakit dan kecederaan dalaman.

Madu Ratu (Royal Jelly), juga dikenali Susu Lebah (atau kadang-kala dipanggil Madu Putih oleh penjual jalanan) kerana warnanya yang putih kekuningan menyerupai warna susu. Madu jenis ini adalah antara yang paling sukar didapati dan biasanya hanya diperolehi dalam kuantiti yang sedikit (sehingga beberapa ratus gram sahaja).

Madu ratu adalah madu yang dimakan oleh ratu sarang lebah. Ratu sarang lebah mempunyai saiz yang lebih besar, hayat yang lebih panjang dan juga satu-satunya lebah yang boleh reproduksi. Atas sebab-sebah inilah ramai yang mempercayai bahawa madu ratu boleh mendatangkan kesan yang sama ke atas manusia. Walau bagaimanapun, madu ratu sangat sensitif kepada suhu dan tidak tahan lama. Oleh itu, penghasilan madu ini untuk kegunaan manusia perlu dilakukan secara segar dan biasanya disejukkan.

 Mengenal Madu Asli dan Palsu

Madu asli atau palsu? Itulah persoalan yang kerap ditanya setiap kali didekati penjual madu di jalanan. Pada hakikatnya, madu palsu memang wujud di pasaran hari ini (mungkin disebabkan harga tinggi untuk sesetengah jenis madu seperti madu tualang). Malah, ada yang percaya 80% madu yang berada di pasaran adalah madu palsu

Bagi mereka yang yakin akan khasiat madu dan mengamalkan pengambilan madu, perkara yang paling sukar ialah untuk mendapatkan bekalan madu yang asli dan berkualiti. Tertipu duit mungkin perkara kecil, yang lebih penting adalah kesihatan diri dan keluarga tidak terjamin dan boleh memudaratkan badan. Jadi, pengetahuan dan pengalaman dalam cara membezakan madu asli dan palsu amat penting. Bagi madu asli pula, anda boleh menggunakan cara-cara di bawah untuk memastikan tahap keaslian dan kualitinya.

  • Madu asli tidak mengeras di dalam peti sejuk. Madu yang mengeras apabila disejukkan bukanlah semestinya palsu, tetapi ini menunjukkan kandungan air yang tinggi dan kurang berkualiti. Madu asli juga kadang-kala mempunyai kandungan air disebabkan keadaan cuaca dan proses pembungkusan.
  • Madu asli tidak akan dihurungi semut. Pelik, tetapi benar! Madu adalah satu-satunya makanan manis yang tidak disukai oleh semut. Hanya madu palsu yang mengandungi gula pemanis akan dimakan semut.
  • Madu asli akan mengumpal di dalam air. Sesudu madu asli yang dituangkan di dalam air (tanpa dikacau) akan mengumpal dan jatuh di dasar air. Madu palsu akan bercampur dengan air (sebanyak mana bergantung kepada kandungan air di dalamnya).
  • Madu asli tidak putus bila ditarik. Madu asli yang ditarik tinggi hanya akan membentuk alur yang halus apabila mengalir turun dan tidak putus. Madu palsu (atau madu asli yang mempunyai kandungan air yang tinggi) akan putus-putus pengalirannya.
  • Madu putih selalunya palsu. Madu putih yang selalunya dikatakan royal jelly oleh penjual jalanan biasanya adalah palsu. Pertama, royal jelly biasanya hanya diperoleh dalam kuantiti yang sangat sedikit dan jarang memenuhi satu botol (seperti botol-botol yang dijual di jalanan). Bayangkan, produk yang mengandungi royal jelly beberapa gram sudah mencecah ratusan ringgit. Kedua, royal jelly perlu sentiasa disejukkan kerana khasiatnya sensitif kepada suhu. Oleh itu, royal jellytidak sesuai dijual di jalanan.
  • Madu asli mempunyai sijil ketulenan. Ini mungkin bukan cara yang terbaik untuk mengenalpasti ketulenan madu, tetapi jika anda biasa membeli madu di pasar raya, pilihlah madu yang mempunyai sijil seperti Kosher, Organik, UMR® (untuk madu manuka sahaja) dan Halal.
  • Madu asli akan menyebabkan kuning telur masak dengan sendirinya. Cara ini seumpama lagenda kerana tidak ramai yang berjaya menggunakannya, walaupun dengan madu asli. Ini kerana hanya madu yang benar-benar segar mengandungi enzim-enzim aktif yang ‘memasak’ kuning telur. Sekiranya anda mendapat madu yang boleh ‘memasak’ kuning telur, madu tersebut adalah benar-benar berkualiti dan segar!
  • Madu asli mempunyai komposisi gula tertentu. Cara yang paling tepat untuk membezakan madu asli dan palsu adalah dengan menjalankan ujian makmal. Madu asli dan tulen mempunyai nisbah komposisi glukosa dan fruktosa antara 0.30 – 1.35 sahaja. Madu palsu sukar untuk menyamai nisbah ini.