Sabtu, 24 Januari 2015

Anatomi dan Sistem Reproduksi Lebah Trigona


Sebagaimana kita tahu lebah trigona (stingless bee) adalah insekta penghasil madu, beepollen (serbuk sari), propolis (zat perekat) dan malam hitam (black wax). Namun kali ini kita akan membahas tentang anatomi dan system reproduksi lebah tak bersengat tersebut bukan hasil produk alaminya.

Artikel tentang anatomi dan system reproduksi lebah trigona ini merupakan permintaan beberapa teman di komunitas, jadi mohon maaf apabila penjelasan tentang anatomi ini belum lengkap, mengingat masih sulitnya mencari referensi tekstual tentang lebah mini ini, jadi penjelasan tentang anatomi pada artikel ini merupakan hasil kolaborasi antara beberapa sumber dan penelitian dan kajian penulis sendiri.

ANATOMI

Seperti lebah bersengat, anatomi lebah trigona terdiri dari tiga bagian utama, yaitu :

Kepala (head)
Kepala lebah trigona berbentuk segitiga, mempunyai berbagai fungsi organ yaitu mata, antena dan mulut.
Mata lebah ada dua macam yaitu compound eyes (mata majemuk) yang berfungsi untuk melihat jarak jauh, dan ocelli (mata sederhana) yang berfungsi untuk melihat jarak dekat.
Sepasang antenna comb memiliki fungsi sebagai organ peraba, untuk memilih dan memisahkan pollen atau materi asing lainnya.
Mulut lebah trigona terdiri dari sepasang mandibula untuk memotong benda keras, dan probosa atau lidah untuk menghisap cairan seperti nektar dan air.

Dada (thorax).
Dada merupakan pusat pergerakan dari lebah trigona memiliki 3 pasang kaki dan 2 pasang sayap. Thorax lebah trigona memiliki 4 segmen yaitu: prothorax (dada depan) menopang sepasang kaki utama: mesothorax (dada tengah) menopang sepasang kaki tengah dan sepasang sayap: metathorax (dada belakang) menopang sepasang kaki belakang dan sepasang sayap, untuk lebah pekerja mempunyai modifikasi khusus pada kaki belakang yang memungkinkan lebah membawa pollen, resin dan getah.

Perut (abdomen)
Fungsi perut atau abdomen adalah sebagai pompa untuk mensirkulasikan darah dan oksigen ke seluruh tubuh lebah dan sebagai tempat menyimpan 3 macam kelenjar penting yang dimiliki lebah.
Kelenjar tersebut yaitu : Kelenjar malam (wax glands) untuk menghasilkan malam sebagai bahan untuk membuat sarang yang sebelumnya dikunyah terlebih dahulu oleh lebah setelah di sekresikan dari kelenjar malam; Kelenjar aroma (scent glands), untuk menghasilkan bau sebagai alat pertahanan koloni dan petunjuk bagi lebah pekerja sewaktu pulang dari mencari makan; dan Kelenjar racun (apitoxin, beevenom), untuk menghasilkan racun sebagai alat pertahanan diri dari serangan musuh.



SISTEM REPRODUKSI

Sistem reproduksi lebah trigona memiliki perbedaan pada tiap-tiap starta. Oh, ya. Dalam tata kehidupan lebah (semua jenis lebah) memiliki tingkatan derajat atau strata yaitu strata Ratu lebah, lebah Pejantan, dan lebah Pekerja.


Alat reproduksi untuk setiap strata terbentuk sejak fase pupa.

Alat reproduksi jantan terdiri dari sepasang testis yang menghasilkan spermatozoa, dan mampu menghasilkan 10-200 juta spermatozoa. Testes terdapat di sisi perut menempel pada vas deferens. (ini bahasa bikin puyeng kan?). Vas deferens berfungsi sebagai saluran spermatozoa. Saat spermatozoa keluar dari testes akan menuju vesica seminalis kemudian ke saluran ejakulatoris dan berakhir di penis. Vesica seminalis berfungsi sebagai tempat menyimpan semen selama belum terjadi perkawinan. Ketika terjadi perkawinan, maka spermatozoa akan menuju ke penis kemudian ke vagina dan kemudian masuk ke kantong spermatheca pada alat reproduksi lebah ratu.

Alat reproduksi lebah pekerja merupakan jenis kelamin betina yang pada dasarnya sama dengan jenis kelamin ratu. Alat kelamin lebah pekerja tidak sesempurna alat kelamin ratu, tetapi lebah pekerja dapat bertelur namun telur yang dihasilkan hanya telur infertil yang menghasilkan lebah jantan.

Alat reproduksi lebah ratu merupakan jenis kelamin betina yang alat reproduksinya berkembang sempurna. Alat reproduksinya terdiri dari ovarium, oviduct, uterus, bursa copulatrx, spermatheca, dan vagina.

Ovarium lebah ratu berukuran besar dan berjumlah dua yang hampir memenuhi rongga abdomen, dan di dalam ovarium terdapat ovariole yang berfungsi sebagai tempat produksi ovum. Ovum akan menuju saluran sempit yang disebut oviduct yang berfungsi sebagai saluran menuju vagina. Vagina terbentuk dari dua oviduct yang berasal dari dua ovarium dan bersatu membentuk saluran yang disebut bursa copulatrix yang berfungsi sebagai penerima penis lebah jantan saat kawin, dan diantara vagina dan oviduct terdapat kantong yang disebut spermatheca yang berfungsi menyimpan spermatozoa hasil perkawinan ratu dengan jantan. Saat ovum keluar dari oviduct menuju vagina dan saat spermatozoa keluar dari spermatheca menuju vagina, saat itulah terjadi fertilisasi di vagina . Spermatheca dapat menyimpan kurang lebih 200 juta spermatozoa, hal ini sangat memungkinkan bagi lebah ratu dapat membuahi telur-telurnya sampai beberapa tahun.

Anatomi dan Sistem Reproduksi Lebah Trigona 

Terkait dengan system reproduksi lebah trigona , berikut ini kami bahas mengenai metamorphosis lebah trigona.

METAMORFOSIS

Lebah trigona mengalami metamorfosa lengkap. Dalam proses metamorfosa terjadi empat fase yaitu: telur, larva, pupa dan dewasa. Di bawah ini penjelasan singkat mengenai proses metamorfosa tersebut.

Telur

[gambar bentuk susunan telur lebah trigona]

Dimulai dengan telur yang ditelurkan dalam sel berupa pot-pot yang di buat oleh lebah pekerja berbahan baku wax dan sedikit resin. Pot penyimpanan telur pada lebah trigona ada dua bentuk utama tergantung jenis dan spesies trigonanya, yaitu berbentuk spiral dan menggunduk. Telur lebah berbentuk bulat dengan diameter yang berbeda-beda tergantung jenis trigonanya. Trigona (meliponini) berukuran besar seperti Itama dan Apicalis sel telurnya pun besar, sedangkan jenis lainnya lebih kecil sekitar 0,2 mm. Ukuran telur dalam satu jenis koloni +10% berbeda atau lebih besar, ini adalah telur calon ratu.  Telur menempel ditengah-tengah dasar sel dalam posisi tegak lurus. Telur lebah berangsur-angsur condong kemudian rebah pada dasar sel sebelum menetas. Fase telur untuk semua strata yaitu 3 hari.

Telur lebah trigona dihasilkan oleh ratu lebah dan betina pekerja.

Ada dua jenis telur yang dihasilkan ratu lebah yaitu telur fertil dan infertil. Telur fertil adalah telur yang dibuahi spermatozoa, yang akan menetas menjadi lebah ratu dan lebah pekerja. Telur infertil adalah telur yang tidak dibuahi spermatozoa yang akan menetas menjadi lebah jantan. Telur infertil dikeluarkan lebah ratu jika ratu sudah tua dan koloni sudah padat untuk membentuk koloi baru.

Jenis telur yang dihasilkan ratu lebah tergantung bentuk sel tempat bertelur yang disediakan oleh lebah pekerja. Lebah ratu sebelum bertelur mengamati sarang-sarang yang akan dijadikan tempat bertelur. Pengamatan dilakukan sekitar 24 jam. Lebah ratu akan mengenali sel dengan kaki depannya atau ujung abdomennya saat akan meletakkan telur.


Telur yang di keluarkan ratu pada sel-sel akan menjadi lebah dengan strata yang sesuai dengan bentuk selnya. Pada lebah bersengat hal ini juga tergantung jenis makanan yang diberikan lebah pekerja pada larva, misalnya calon ratu diberi makan royal jelly, calon pekerja diberi makan worker jelly, pollen dan madu, sedangkan calon jantan di beri makan drone jelly. Hal ini tentunya tidak berlaku pada lebah trigona, karena lebah trigona merupakan lebah yang sudah di didik secara mandiri sejak lahir, lebah pekerja telah menyimpan makanan yang cukup dalam telur sampai tibanya menetas. Dan setelah lahir, anak trigona akan belajar sendiri mengenali makanan dan bagaimana caranya mencari makan. 

Selain telur yang berasal dari ratu lebah, telur lebah juga dihasilkan oleh lebah pekerja.

Lebah pekerja mempunyai sifat parthogenesis yaitu apabila ratu mati atau hilang dan larva calon ratu tidak ada, lebah pekerja akan bertindak sebagai laying worker, atau lebah pekerja yang mampu bertelur. Telur yang dihasilkan adalah telur infertil dan akan berkembang menjadi lebah jantan. Seekor lebah pekerja hanya mampu bertelur hanya sebanyak + 25 butir seumur hidupya. Secara alami koloni lebah membesarkan sel-sel lebah ratu dalan 3 kondisi yaitu pada saat ratu tua, ratu hilang atau pergi meninggalkan koloni.

Larva
Fase larva calon ratu memerlukan waktu selama 5 ½ hari, larva calon pekerja 6 hari dan larva calon jantan 6 ½ hari. Larva berupa tempayak tanpa kaki dan berwarna putih yang rebah melingkar dalam dasar sel sisiran. Panjang larva pertama kali menetas sekitar 0,2 mm dan beratnya belum di timbang (hehehe…).

Larva lebah pekerja tumbuh sangat cepat, kenaikan berat badannya sekitar 1500 kali dalam 5 hari. Sedangkan larva lebah ratu dan jantan pertumbuhannya 2 kali lebih cepat di banding lebah pekerja.

Pupa dan Dewasa

[tanda lingkaran merah adalah lebah trigona muda]

Fase pupa calon ratu memerlukan waktu 7 ½ hari, calon pekerja 12 hari dan calon jantan 14 ½ hari. Di dalam sel ia mulai merubah posisinya sampai akhirnya tumbuh vertikal dengan kepala mengarah ke bawah dan mulutnya memintal cocoon, kemudian larva memasuki fase pupa.

Perubahan besar terjadi pada fase pupa yaitu dari bentuk larva ke bentuk lebah dewasa. Pupa berwarna putih dan 5 hari sebelum lahir lebah (pupa) berpuasa dan selama waktu tersebut terbentuk organ – organ lebah dan jaringan tubuh dewasa disertai dengan perubahan warna yang setiap hari tampak lebih jelas. Sewaktu berkembang sempurna, lebah akan memakan sebagian tutup sel sebagai jalan keluar dengan menggunakan rahang bawah dan dibantu lebah pekerja kemudian lebah keluar dari sel menjadi lebah dewasa. Munculnya lebah muda pada hari ke 15-16, lebah pekerja muda pada hari ke 20-21, dan lebah jantan pada hari ke 22-24 dari fase telur.

Begitulah kira-kira sobat, semoga bermanfaat….

sumber : http://trigonasfarmer.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar