LEBAH dan madu telah dimanfaatkan sejak zaman dulu untuk kesehatan. Peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (UNHAS) Prof dr Rosdiana Natzir, PhD Sp Biok, juga membeberkan khasiat honeybee venom atau yang lebih dikenal dengan sebutan racun lebah.
Honeybee venom yang menghasilkan madu telah ada sejak zaman purbakala. Honeybee jenis Apis Mellifera telah ada sejak 65 juta tahun silam sebelum zaman dinosaurus. Fosilnya ditemukan di Eropa dan dapat dibuktikan masih bertahan hidup hingga saat ini. Bahkan sejak dahulu telah dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan pada jenis penyakit tertentu.
Madu dan racun dua kata berbeda, tetapi memiliki fungsi biologi yang hampir sama. Honeybee dan beevenom diproduksi oleh dan dari tubuh lebah yang sama. Honeybee sudah dikenal dan dikonsumsi oleh banyak orang sejak dahulu sebagai obat atau penambah energi.
Pada tahun 2000 SM, bangsa Mesir, kemudian juga oleh Hypocrates (460-377 SM), yang dikenal dengan gelar “The Father Modern Medicine” pada masanya telah mengkonsumsi produk lebah madu dengan tujuan untuk mempertahankan stamina untuk kesehatan tubuhnya. Lebah yang menghasilkan madu dan racun mempunyai jenis, struktur dan kandungan yang sedikit berbeda antara yang hidup di Asia dan yang terdapat di Eropa atau Amerika. Asam Format merupakan unsur kimia yang pertama diketahui terdapat dalam tubuh bee venom yang hidup di Eropa, selain itu di dalam tubuh bee venom terdapat beberapa unsur biogenic amine yang penting, histamine adalah unsur amin yang pertama kali diketahui.
Unsur peptide yang terdapat pada bee venom seperti mellitin, tertiapin, apamin, dopamine, MCD-peptide 401 sertaadolapin mempunyai konsentrasi yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan kedua enzim PLA2 dan hialuronidase. Peptida-peptida ini merupakan golongan oligopeptida yang mempunyai fungsi analgetik dan antiinflamasi (mellitin)yang diketahui potensialnya hampir seratus kali lebih kuat dari pada kortison.
Mellitin adalah suatu peptide kation ampifatik. Kerja mellitin pada tingkat ekstrasel membrane melalui konyugasi dengan molekul lipid atau polimer kation pada permukaan sel membran. Terjadi ikatan yang seimbang antara 2 molekul mellitin dengan heparin sulfat serta fungsinya menghambat lipopolisakarida untuk menstimulasi MMPs (matrix metalloproteinases) pada penderita rheumatoid arthritis, mellitin melalui ikatannya dengan guanil nukleotidadapat menstabilkan membran lisosom.
Melitin merupakan komponen aktif utama dalam Bee Venom (apitoxin), Melitin juga merupakan stimulator kuat untukphospolipase A2. Melitin merupakan peptida yang tersusun dari 26 jenis asam amino dengan ratai GIGAVLKVLTTGLPALISWIKRKRQQ
Melitin juga menunjukan kemampuan sebagai anti-aktifitas mikribial potensial. Sebagai contoh, Melittin telah mendesak ”efek penghambatan mendalam” pada Borrelia burgdorferi, bakteri yang menyebabkan penyakit Lyme(Lubke & Garon, 1997). Melittin juga telah terbukti dapat membunuh ragi Candida albicans dan untuk menekanMycoplasma hominis dan infeksi Chlamydia trachomatis.
Sebagai racun peptida yang larut dalam air,Melittin yang berasal dari racun lebah madu dilaporkan memiliki efek inhibisi terhadap karsinoma hepatoseluler (HCC). Namun, perannya dalam antimetastasis dan mekanismenya masih sulit terjelaskan. Dalam model hewan uji, ditemukan bahwa melitin terbukti menghambat kelangsungan hidup dan penyebaran sel HCC in vitro, yang berkorelasi dengan penekanan aktifitas Rac1, penyebaransel dan depolimerisasi mikrofilamen. Selanjutnya, melittin menekan baik metastasis HCC dan aktivitas Rac1-bergantung pada model tikus. Kekhasan pengaruh melittin pada Rac1 ditegaskan dalam sel HCC baik in vitro dan in vivo. KESIMPULAN: Melittin menghambat metastasis sel tumor dengan mengurangi penyebaran sel dan migrasi melalui penindasan jalur Rac1-tergantung, menunjukkan melittin yang adalah agen terapi yang potensial untuk HCC.
Mellitin juga mempunyai kemampuan menstimulasi system organ hipofise-adrenal untuk memproduksi kortison. Kemampuan mellitin melalui dinding sel merusak sel bermanfaat untuk membunuh sel kanker tanpa mengganggu sel yang sehat. Mellitin dianggap lebih efektif bila dibandingkan dengan konsep “plantsbacteria immunotoxin” sebagai pilihan untuk pengobatan kanker.
Apamin adalah suatu oktadekapeptida mempunyai prekursor sebesar 46 urutan asam aminonya (Castle NA, 1989) juga bekerja pada tingkat membrane dengan cara menghambat SK channel pada jaringan otak dan spinal cord. Sistem SK+ channel ini selain bekerja pada sel perifer seperti insulin releasing cell of pancreas juga pada sistem saraf pusat. Melalui mekanisme kerjanya pada SK channel tersebut ke-mungkinan merupakan target untuk mengatasi gejala utama yang ada pada penyakit parkinson dan merangsang pengeluaran hormon insulin.
Sebagai fungsi antiinflamasi, menurut wanita kelahiran Makassar, 26 Maret 1957 ini, apamin dan dopamin yang terdapat didalam bee venom juga dapat meningkatkan sintesis kortisol yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal melalui penghambatan reaksi complement C3. Bekerja sama dengan MCD-peptide 401 memblokir sintesis asam araki-donat dan prostaglandin.
Adolapin sendiri menghambat kerja siklooksigenase mikrosom dan lipooksigenase platelet. Tertiapin (TPN) bekerja menghambat aliran ion kalium melintasi sel membran dengan cara menutup kir channels outercell yang terbuka pada organ ginjal sehingga reabsorpsi garam menurun, proses hambatan ini juga terjadi pada sel jantung.
Racun Lebah mengandung pemtida diantaranya mellitin, tertiapin, apamin, dopamine, MCD-peptide 401 serta adolapin
“Racun lebah dapat dianggap potensial sebagai suatu jenis pengobatan yang baru untuk pengobatan hipertensi,” ungkap Rosdiana dalam pidato ilmiah guru besarnya belum lama ini. Lulusan doktor dari Toyama Medical and Pharmaceutical University, Toyama, Japan tahun 1997 ini membeberkan Hialuronan dapat ditemukan di beberapa jaringan seperti kulit, kartilago dan humour vitreous sebagai matriks ekstraseluler.
Sekarang digunakan untuk pengobatan atau biomedical osteoartritis persendian dan kosmetik untuk melindungi kulit dari paparan sinar UVB. Peranan hialuronidase pada human corneal endothelium yaitu mengatur keseimbangan antaraasam hialuronat dan glikosaminoglikan sehingga dapat digunakan pada pengobatan katarak atau sesudah operasi mata.
Peranan farmako-toksikologis bee venom antara lain miotoksik, agregasi platelet dan neurotoksik prepostsinaptik diketahui karena bagian yang aktif serta bersifat katalitik independen yang dimiliki oleh enzim-enzim tersebut.
Hialuronidase juga efektif menghambat gejala pada reumatik diduga karena fungsinya sebagai antikoagulan danantiinflamasi.
Di Indonesia, ungkap Rosdiana, peluang untuk membudidayakan honeybee sangat besar. Apis cerana indica Fabriceous dan Apis dorsata Binghami hidup endemis di Sulawesi Selatan, merupakan kedua jenis honeybee dengan unsur molekul yang berbeda dan beraneka ragam serta memiliki fungsi biokimia yang unik. Saat ini yang sering digunakan sebagai apiterapi adalah jenis Apis mellifera. (anggi s ugart)
Sumber utama :Riset Prof dr Rosdiana Natzir
References
- ^ Melitten – Compound Summary, PubChem.
- ^ Klotz SA, Gaur NK, Rauceo J, Lake DF, Park Y, Hahm KS, Lipke PN. “Inhibition of adherence and killing of Candida albicans with a 23-Mer peptide (Fn/23) with dual antifungal properties.” Antimicrobial Agents and Chemotherapy. 2004 Nov;48(11):4337-41. PMID 15504862. Accessed November 11, 2007.
- ^ Lazarev VN, Shkarupeta MM, Titova GA, Kostrjukova ES, Akopian TA, Govorun VM. “Effect of induced expression of an antimicrobial peptide melittin on Chlamydia trachomatis and Mycoplasma hominis infections in vivo.”Biochemical and Biophysical Research Commununications. 2005 Dec 16;338(2):946-50. PMID 16246304
- ^ Lazarev VN, Stipkovits L, Biro J, Miklodi D, Shkarupeta MM, Titova GA, Akopian TA, Govorun VM. “Induced expression of the antimicrobial peptide melittin inhibits experimental infection by Mycoplasma gallisepticum in chickens.” Microbes and Infection. 2004 May;6(6):536-41. PMID 15158186
- ^ Lazarev VN, Parfenova TM, Gularyan SK, Misyurina OY, Akopian TA, Govorun VM. “Induced expression of melittin, an antimicrobial peptide, inhibits infection by Chlamydia trachomatis and Mycoplasma hominis in a HeLa cell line.” International Journal of Antimicrobial Agents. 2002 Feb;19(2):133-7. PMID 11850166
- ^ Targeting Cancer With Bee Venom”[1]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar